Minggu, 15 Januari 2017

KEWIRAUSAHAAN (Tanaman Rami)



JUDUL PROGRAM :
PENGGUNAAN ALTERNATIF SERAT TANAMAN RAMI SEBAGAI BAHAN BAKU KERTAS







Diusulkan oleh :
Fitri Bestari                          141201017
Arfin Khairawan Sitorus         141201026
Desi Afrianti                           141201016
Nanda Anugrah Lubis            141201002
Yunita Panjaitan                     131201026
                                   







UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2016










BAB I
 PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Kertas merupakan salah satu kebutuhan yang penting di dunia. Indonesia merupakan salah satu produsen kertas yang berencana menjadi produsen pulp dan kertas terbesar dunia (Syafii, 2000). Besarnya kapasitas produksi pabrik pulp dan kertas membuat pemenuhan akan bahan baku berpotensi untuk dipasok melalui praktik-praktik ilegal dengan mengeksploitasi hutan alam. Diperkirakan 70 persen kebutuhan bahan baku keduanya berasal dari hutan alam. Hal ini disebabkan oleh hutan tanaman industri yang mereka usahakan masih tak mencukupi. Menurut organisasi Wahana Lingkungan Hidup (Walhi), industri pulp nasional setiap tahun membutuhkan kayu hingga 27,71 juta meter kubik. Saat ini, produksi kertas Indonesia menduduki peringkat ke-12 dunia, dengan pangsa 2,3% dari total produksi dunia yang mencapai nilai sebesar 318,2 juta ton pertahun. Di tahun 2010, kebutuhan proyeksi kertas dunia akan naik sampai 425 juta ton per tahun (Hurter, 1998). Pembuatan pulp dan kertas di Indonesia pada umumnya menggunakan kayu hutan seperti pinus. Eksploitasi hutan yang terus menerus menimbulkan banyak masalah terutama penggundulan hutan dan isu pemanasan global serta semakin menipisnya cadangan kayu dan luas hutan di Indonesia (Biro, 2001, Deperindag dan APKI, 2001, Barr, 2001).
Penggunaan bahan baku alternatif dalam industri pulp diyakini dapat menjamin keberlangsungan industri Pulp nasional dan mengantisipasi kerusakan hutan alam. Biomassa yang dapat dijadikan bahan baku alternatif untuk pembuatan pulpadalah bahan bukan kayu (non-wood). Sumber bahan non-wood ini berasal dari limbah pertanian dan perkebunan, maupun rumput-rumputan. Maka pemerintah perlu mencari alternatif bahan baku lain yang dapat dimanfaatkan menjadi bahan baku Pulp dan kertas. Ada banyak tumbuhan yang dapat dibuat sebagai bahan baku kertas seperti ampas tebu, sekam padi, rami, batang jagung, kulit jagung, batang rosella, dll. (Rionaldo et al., 2008).
Berdasarkan hal ini, maka salah satu upaya untuk mengurangi ketergantungan untuk impor kapas sebagai bahan baku utama industri sandang adalah dengan membudidayakan tanaman serat yang mempunyai sifat-sifat dan karakteristik hampir menyerupai kapas serta dapat ditanam di Indonesia. Salah satu tanaman itu adalah rami (Sumantri, 1989).
Rami adalah tanaman tahunan berumpun yang menghasilkan serat dari kulit kayunya. Rami termasuk jenis tanaman yang relatif mudah dibudidayakan. Selain itu, rami dikenal tahan terhadap berbagai kondisi iklim dan serangan penyakit. Batang tanaman rami tinggi ramping hingga mencapai ketinggian antara 200-250 cm. Kualitas serat rami tidak jauh berbeda dengan serat kapas untuk bahan sandang. Tanaman rami mempunyai sifat-sifat khusus antara lain : seratnya panjang dan kuat, bila di campur dengan serat sintetis akan menghasilkan bahan tenun yang tidak mudah kusut dan serat lebih putih dan mengkilat (Hidayati, 2008).
Serat rami mempunyai sifat baik yaitu berwarna sangat putih berkilau, tidak berkerut, tidak berubah oleh sinar matahari, dan mudah kering. serat rami dapat di manfaatkan sebagai bahan pakaian yang bermutu tinggi serta bahan industri parasut, tali kapal, dan gorden. Sisa pintalan rami dapat digunakansebagai bahan uang kertas, kertas dokumen dan kertas lainnya (Sumantri,1989).

1.2 Tujuan Penelitian
            Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini yaitu:
1.Memanfaatkan serat rami sebagai pengganti bahan baku kertas.
2.Mengetahui kualitas kertas dengan bahan baku tanaman rami.
3.Menekan biaya yang dikeluarkan dalam penggunaan bahan baku pulp.
1.3 Luaran
            Luaran yang kami harapkan dalam penelitian ini yaitu berupa artikel dan jurnal ilmiah yang dipublikasikan baik dalam bentuk cetakan maupun elektronik, serta pemanfaatan rami sebagai alternatif bahan baku kertas, sehingga masyarakat terutama kalangan mahasiswa dapat memanfaatkan penelitian ini dengan mudah dan dengan biaya yang murah. Tujuannya agar mahasiswa dapat membaca dan mengetahui penemuan kami mengenai fungsi lain dari serat tanaman rami.




1.4 Manfaat Kegiatan
            Kegiatan PKM ini diharapkan dapat membawa manfaat bagi berbagai pihak, diantaranya sebagai berikut:
1.      Bagi pelaksana PKM, diharapkan dapat memperoleh pengalaman praktis dari kegiatan ini serta mampu meningkatkan kreativitas inovatif mahasiswa dalam menemukan hasil karya yang bermanfaat bagi masyarakat.
2.      Membantu masyarakat dalam proses penerapan teknologi sederhana dalam pengolahan biopestisida  yang mudah untuk diterapkan serta membantu meningkatkan perekonomian masyarakat.
3.      Menyediakan lapangan pekerjaan untuk orang lain atau untuk masyarakat setempat.





BAB II.
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Defenisi Tanaman Rami
Tanaman rami telah dikembangkan di Indonesia sejak perang dunia kedua pada masa pendudukan Jepang di daerah Jawa Barat antara lain di daerah Malangbong, Ciamis, Sumedang dan Lembang, serta di daerah Jawa Timur antara lain di daerah Pujon, Malang. Rami merupakan tanaman bukan kayu yang termasuk famili Urticaceae dengan nama spesies Boehmeria Nivea G, dikenal juga dengan nama Haramay di daerah Sunda, Romin di Minangkabau dan Kofoyaba di daerah Halmahera Utara. Haramay merupakan tanaman serat batang yang menghasilkan serat dari kulit batangnya (Wawan,1997).
 Tanaman rami dapat menghasilkan serat dalam satu tahun 4–5 kali panen atau pemotongan, bila kondisi pertumbuhannya sesuai dan dapat diproduksi selama 6 – 7 tahun. Serat rami yang telah mengalami proses degumming mirip dengan serat kapas atau polyester dengan warna yang lebih putih dan berkilau. Setiap panen diperoleh 15 – 20 ton batang basah atau 60 – 80 ton/Ha/tahun, yang menghasilkan serat kasar sekitar 2 – 3 ton/Ha/tahun, sedangkan limbah kayunya yaitu batang tanpa kulit sekitar 6 – 9 ton/Ha/tahun. Seluruh batang berkulit atau batang tanaman cukup potensial sebagai bahan baku untuk pulp karena tidak memerlukan perlakuan awal. Rami merupakan salah satu serat alam yang sangat kuat dan bertambah kuat dalam keadaan basah. Rami merupakan tanaman alam dengan batang kebanyakan berbentuk lurus dan ramping dengan tinggi 150 – 200 cm dan diameter 12 – 20 mm tergantung tempat atau kondisi dimana rami itu tumbuh (Rasmin, 1983).
Tanaman rami (Boehmeria nivea L.Gaud) merupakan tanaman tahunan herba berumpun banyak menghasilkan serat dari kulit batangnya (bast fiber) yang terletak dalam jaringan halus pada kulit batang (Budi dan Sastrosupadi,2008) dan merupakan serat ekstraxilary (serat di luar xilem) dan digunakan untuk bahan tekstil (Rukmana,2003).
Rami merupakan tanaman serbaguna, daunnya merupakan bahan kompos, pakan ternak bergizi tinggi dan batangnya baik untuk bahan bakar. Tinggi tanaman rami dapat mencapai 2 m lebih dengan masa panen terbaik sekitar 55 hari pada daerah dataran rendah dan sampai ± 3 bulan di daerah dataran tinggi/pegunungan (Heyne, 1987). Pemangkasan pertama dilakukan 2 bulan setelah tanam, hal ini bertujuan untuk merangsang tumbuh tunas baru yang lebih banyak (Sumantri;1984). Menurut Soeroto (1956) tanaman rami akan tumbuh dan berproduksi tinggi di Indonesia ditanam pada daerah dataran menengah sampai dataran tinggi (500-1500m dpl), tanaman ini bisa diusahakan dari dataran rendah sampai dataran tinggi (10-1500 m dpl) (Suratman et al,1993). Hasil penelitian uji klon Setyo-Budi et al.,(1993), produktivitas serat yang paling tinggi adalah di dataran tinggi (> 700 m dpl) berkisar antara 2,5-3,0 ton/ha/tahun, dataran menengah (400-700 m dpl) berkisar antara 2,0-2,5 ton/ha/tahun, sedangkan dataran rendah (<400 m dpl) adalah 1,5-2,0 ton/ha/tahun.
2.2 Pemanfaatan Serat Tanaman Rami
Rami termasuk tanaman berserat panjang dengan rata-rata panjang serat 120 – 150 mm. Tanaman ini banyak ditanam masyarakat karena kegunaannya yang telah terbukti baik untuk dibuat tambang atau tali dengan kekuatan yang sangat tinggi. Serat rami selain untuk tambang/tali umumnya digunakan untuk tekstil, kanvas, jaring dan jala ikan, benang sepatu, kaos petromax. Tanaman rami merupakan tumbuhan tahunan sehingga dapat difungsikan untuk penghijauan dan pelestarian alam. Akarnya yang menyebar dapat mencegah erosi dan longsor. Serat rami sangat tahan lama, putih bersih, dan berkilau. Serat rami mempunyai ketahanan tarik delapan kali dari katun dan tujuh kali dari sutera, tahan terhadap bakteri dan pembusukan, dan tidak berubah pada kenaikan kelembaban hingga 25%, anti infra merah, tidak mudah berkerut, halus, dapat dicampur dengan kapas, rayon, dan polyester serta wool. Sifat serat rami lebih absorptif dibandingkan serat lainya sehingga lebih nyaman untuk tekstil terutama pada cuaca yang panas. Seperti linen dan katun, serat rami mempunyai kekenyalan rendah dan mudah kusut (Kocurek, 1992).
Rami adalah tanaman tahunan berumpun yang menghasilkan serat dari kulit kayunya. Rami termasuk jenis tanaman yang relatif mudah dibudidayakan. Selain itu, rami dikenal tahan terhadap berbagai kondisi iklim dan serangan penyakit. Batang tanaman rami tinggi ramping hingga mencapai ketinggian antara 200-250 cm. Kualitas serat rami tidak jauh berbeda dengan serat kapas untuk bahan sandang. Tanaman rami mempunyai sifat-sifat khusus antara lain : seratnya panjang dan kuat, bila di campur dengan serat sintetis akan menghasilkan bahan tenun yang tidak mudah kusut dan serat lebih putih dan mengkilat (Hidayati, 2008).
Serat rami mempunyai sifat baik yaitu berwarna sangat putih berkilau, tidak berkerut, tidak berubah oleh sinar matahari, dan mudah kering. serat rami dapat di manfaatkan sebagai bahan pakaian yang bermutu tinggi serta bahan industri parasut, tali kapal, dan gorden. Sisa pintalan rami dapat digunakan sebagai bahan uang kertas, kertas dokumen dan kertas lainnya (Sumantri,1989).






BAB III
 METODE PELAKSANAAN
3.1 Alat dan bahan
            Bahan baku yang digunakan terdiri dari pulp batang rami putih dan pulp putih serat pendek Leaf Bleached Kraft Pulp (LBKP). Bahan kimia antara lain bahan pengisi kalsium karbonat, zat darih Alkil Keten Dimer (AKD), penguat kering pati kationik. Pulp rami yang digunakan sebagai bahan baku untuk pembuatan kertas diperoleh dari hasil pemasakan batang rami dengan proses kraft dan mengalami proses pemutiha
3.3 Prosedur
1.Penggilingan pulp Pulp rami putih dan LBKP masing-masing dengan konsistensi 1,5% digiling secara terpisah dalam beater. Untuk LBKP sampai diperoleh derajat giling sekitar 300 ml CSF sedangkan untuk rami sekitar 100 ml CSF.
2.Pembuatan lembaran kertas Pulp rami dan LBKP yang sudah digiling, kemudian dicampur dan ditambah bahan pengisi kalsium karbonat, zat darih AKD dan penguat kering pati kationik dengan variasi. Penambahan dilakukan berdasarkan berat kering serat.Stok diaduk hingga homogen, kemudian stok dibentuk menjadi lembaran dengan gramatur 80 g/m. Lembaran ditekan dan dikeringkan kemudian dikondisikan dalam ruang kondisi selama 24 jam dengan suhu (23 ± 1)°C dan RH (50 ± 2)%. Terhadap lembaran kertas yang diperoleh dilakukan pengujian sifat optik dan sifat fisik, yang meliputi derajat putih, opasitas, ketahanan tarik, ketahanan sobek, ketahanan retak, kekasaran, porositas, dan daya serap air.

    





BAB IV
BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
4.1 Anggaran Biaya
Tabel 4.1 Ringkasan Anggaran Biaya PKM-P
No
Jenis Pengeluaran
Biaya (Rp)
1
Peralatan  Penunjang
3.710.000,-
2
Bahan Habis Pakai
419.000,-
3
Perjalanan
1.000.000,-
4
Lain-lain
190.000,-
Biaya Total
5.319.000,-

4.2  Jadwal Kegiatan
Tabel 4.2 Jadwal Kegiatan PKM-P
No
Jenis Kegiatan
Bulan1
Bulan 2
Bulan 3
1
Persiapan Proposal












2
Pengambilan Bahan












3
Persiapan bahan












4
Pengujian ke laboraturium












5
Pengaplikasian












6
Pengolahan












                                   








DAFTAR PUSTAKA

Depkes RI. 2012. Materia Medika Indonesia. Jilid IV. Jakart : Depkes RI. Halaman 322-326.
Hanenson, I. B. 1980. Clinical Toxicology. J. B. Lippincot Company. Toronto.
Kocurek M.J.; Pulp and Paper Manufacture, Vol. 6 Stock Preparation, 3rd edition; Joint Textbook committee of the Paper Industry; Atlanta; 1992.
Wawan K.H. dan Susi S.; Pelestarian sumber daya alam melalui pemanfaatan Abaka dan Rami untuk pulp kertas, Proceedings of the International Workshop on Minimization of Pulp and Paper Waste, 24 – 25 February 1997, Jakarta, Indonesia, p. 49 – 56.
Rasimin S., Mansyur E.; Pembuatan Pulp Kraft dari Kayu Pinus Merkusi; Berita Selulosa, Vol. XIX, No. 4, 1983, hal. 139 – 143.
Share:

0 komentar:

Posting Komentar

BTemplates.com

Diberdayakan oleh Blogger.