PEMANFAATAN
LIMBAH PELEPAH KELAPA SAWIT MENJADI BERBAGAI PRODUK OLAHA
Dosen Penanggungjawab :
Dr. Agus
Purwoko, S.Hut., M.Si
Disusun
Oleh :
Kelompok 1
Hut 5 A
Ahmad Gozali 121201018
Harianto
Husadi 141201004
Rizkana
141201007
Heri
Dwi Anjarani 141201023
Ami
Ambarwati 141201028
FAKULTAS
KEHUTANAN
UNIVERSITAS
SUMATERA UTARA
2017
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT,
karena berkat rahmat dan anugerah-Nyalah penulis dapat
menyelesaikan paper ini tepat pada waktunya. Makalah Kewirausahaan ini yang berjudul “Pemanfaatan Limbah Pelepah
Kelapa Sawit Menjadi Berbagai Produk Olaha ”. Tujuan dari pembuatan makalah ini
adalah untuk mengembangkan kreativitas mahasiswa dengan membuat produk-produk
terbaru.
Penulis
juga mengucapkan banyak terima kasih kepada bapak
Dr. Agus Purwoko, S.Hut., M.Si selaku dosen penanggung jawab mata kuliah ini, yang telah banyak membantu dalam penyelesaian makalah ini.
Dr. Agus Purwoko, S.Hut., M.Si selaku dosen penanggung jawab mata kuliah ini, yang telah banyak membantu dalam penyelesaian makalah ini.
Penulis manyadari bahwa makalah ini
masih jauh dari sempurna,
untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca demi
penyempurnaan makalah ini untuk kedepannya. Akhir kata penulis mengucapkan terima
kasih.
Medan,
Januari 2017
Penulis
BAB I
Judul : Pemanfaatan Limbah Pelepah Kelapa Sawit
Menjadi Berbagai Produk Olaha
A. Latar Belakang
Tanaman kelapa sawit menghasilkan
3 jenis limbah utama yang dapat digunakan sebagai bahan pakan ternak yaitu
pelepah daun kelapa sawit, lumpur minyak sawit dan bungkil inti sawit. Limbah
ini cukup berlimpah sepanjang tahun, namun penggunaannya sebagai ransum ternak
belum maksimal, apalagi pada peternakan rakyat.
Pelepah daun kelapa sawit
merupakan hasil sampingan dari pemanenan buah kelapa sawit. Bila dilihat dari
segi ketersediaannya maka pelepah dan daun kelapa sawit sangat potensial
digunakan sebagai pakan ternak. Sesuai pernyataan Devendra (1990), siklus
pemangkasan setiap 14 hari, tiap pemangkasan sekitar 3 pelepah daun dengan
berat 1 pelepah mencapai 10 kg. Satu ha lahan ditanami sekitar 148 pohon
sehingga setiap 14 hari akan dihasilkan + 4.440 kg atau 8.880 kg/bulan/ha.
Kandungan bahan kering dari pelepah daun sawit sebesar 35% sehingga jumlah
bahan kering pelepah sawit/bulan/ha sebesar 3.108 kg.
Hasil analisis Laboratorium Ilmu
Nutrisi Makanan Ternak, Departemen Peternakan FP USU (2000), pelepah daun
kelapa sawit mengandung 6,50% protein kasar, 32,55% serat kasar, 4,47% lemak
kasar, 93,4 bahan kering dan 56,00% TDN. Hasil analisis memperlihatkan bahwa
kandungan protein kasar pelepah daun kelapa sawit cukup rendah yaitu sebesar
6,5 % dengan serat kasar yang cukup tinggi sebesar 32,55%. Kandungan serat
kasar yang cukup tinggi akan mempengaruhi kecernaan bahan pakan pada ternak. Dari
daun kelapa sawit didapat hijauan segar yang dapat diberikan langsung ke ternak
baik yang berbentuk segar maupun yang telah diawetkan seperti dengan melakukan
silase maupun amoniasi. Perlakuan dengan silase memberi keuntungan, karena
lebih aman dan dapat memberi nilai nutrisi yang lebih baik dan sekaligus
memanfaatkan limbah pertanian. Keuntungan lain dengan perlakuan silase ini
adalah pengerjaannya mudah dan dapat meningkatkan kualitas dari bahan yang
disilase. Jafar dan Hassan (1990) menyatakan, pelepah daun kelapa sawit dapat
diproses dalam bentuk pellet dan diawetkan dalam bentuk silase.
Dari analisa kimia dinyatakan bahwa daun kelapa sawit tersusun dari 70 % serat dan 22% karbohidarat yang dapat larut dalam bahan kering. Ini menunjukkan bahwa daun kelapa sawit dapat diawetkan sebagai silase dan telah diindikasikan bahwa kecernaan bahan kering akan bertambah 45% dari hasil silase daun kelapa sawit.
Dari analisa kimia dinyatakan bahwa daun kelapa sawit tersusun dari 70 % serat dan 22% karbohidarat yang dapat larut dalam bahan kering. Ini menunjukkan bahwa daun kelapa sawit dapat diawetkan sebagai silase dan telah diindikasikan bahwa kecernaan bahan kering akan bertambah 45% dari hasil silase daun kelapa sawit.
B. Perumusan Masalah
Berbagai masalah yang harus dirumuskan
adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana cara pengolahan limbah pelepah
kelapa sawit?
2.
Bagaimana pengelolahan limbah kelapa sawit dilihat dari
berbagai aspek?
C. Tujuan Program
1.
Untuk mengetahui cara pengelolahan limbah kelapa sawit
2.
Untuk mengetahui pengaruh pengolahan limbah kelapa
sawit dari berbagai aspek.
D. Luaran yang diharapkan
Hasil
yang diharapkan dari progam ini adalah untuk menghasilkan berbagai macam produk
seperti kerajinan dari lidi kelapa sawait, bahan baku pembuatan anti nyamuk,
sebagai pakan ternak, dan lain lain. Tapi pada tahap pengenalan produk,
produksi dan penjualan akan kami fokuskan pada pakan ternak dan bahan baku
pembuatan anti nyamuk. Setelah masyarakat sadar bahwa limba pelepah kelapa
sawit dapat dimanfaatkan kami akan membuat suatu tempat penampungan dari
pelepah kelapa sawit yang sudah dipisahkan untuk diolah lebih lanjut.
E. Keunggulan
Program
a. Membuka lapangan
kerja bagi masyarakat khususnya ibu rumah tangga
b. Memfungsikan limbah kelapa sawit menjadi barang yang lebih bernilai
c. Membantu pendapatan
masyarakat melalui penjualan plimbah kelapa sawit
e. Mengadarkan
masyarakat akan kegunaan limbah kelapa sawit untuk dijadikan berbagai
produk yang dapat dimanfaatkan.
BAB
II
A. Gambaran Rencana
Untuk
memulai rencana ini kami akan membeli berbagai alat seperti parang dan pisau.
Untuk bahan utamanya seperti pelepah sawit kami mengumpulkan pelepah sawit dari
perkebunan mayarakat yang sudah dibuang dan tidak dimanfaatkan. Selain itu, kami akan meminta beberapa
orang di lingkungan kami untuk mengumpulkan limbah pelepah kelapa sawit.
Jika semua alat
dan bahan yang dibutuhkan sudah tersedia, langkah awal kami yaitu memisahkan daun dari
lidinya. Setelah itu daun kelapa sawit akan akan dicacah dengan
menggunakan mesin pencacah pelepah kelapa sawit hingga menghasilkan
butiran-butiran halus. Setelah menjadi butiran halus , hasil cacahan kelapa
sawit ini akan dimasukkan kedalam mixer. Didalam mixer ditambahkan bahan-bahan
seperti: bungkil inti sawit, molases, onggok, dedak, garam. Kemudian semua
bahan tadi akan diaduk di dalam mixer selama 30 menit. Setelah diaduk didalam
mixer selama 30 menit dan semua bahan tadi sudah tercampur semua, kini pakan
sapi sudah siap untuk didistribusikan ke kandang sapi. Lidi yang sudah
dipisahkan dari daun, kemudian dijemur hingga kering selama 2 sampai 3 hari. Kemudian
lidi tersebuk di kemas lalu di ekspor ke perusahaan yang mengolah pembuatan
anti nyamuk.
B. Analisa Kelayakan Usaha
Perhitungan HPP (1x produksi) 50 buah
Biaya
bahan baku
Rp
200.000
Biaya
upah Rp
250.000
Lain-lain Rp
300.000
Total HPP 375 kg Rp
750.000,-
HPP per kg
= Rp 750.000,- : 375 kg
= Rp 2000,-/ kg
Margin profit
: 50% x Rp 2000,- =
Rp 1.000,-
HPP per kg
Rp 2.000,-
Rp
3.000,-
Harga jual per kg
Rp 3.000
·
BAB III
A. Metode Pelaksanaan
Progam
1. Tahap
Perencanaan
- Pada
tahap perencanaan dilakukan survey pasar untuk mengetahui kondisi pasar, minat
konsumen dan minat masyarakat.
- Pada
tahap ini juga harus melakukan studi kelayakan terhadap usaha yang dijalankan
untuk menetahui apakah kegiatan ini menguntungkan dan bisa bertahan dan
berlanjut dalam jangka panjang
2. Tahap
Persiapan
- Menyiapkan
tempat/lokasi, sarana, prasarana untuk menunjang proses produksi
- Menyiapkan
bahan baku dan alat produksi yang lengkap seperti pisau, parang, alat
pencacah daun dan menyediakan bahan yaitu pelepah kelapa sawit.
3. Tahap
Pengadaan Produk
Pada tahap ini kami membuat sampel barang
untuk mengetahui kualitas produk sebelum nantinya dipasarkan dalam jumlah
besar. Sampel yang telah dibuat kemudian digunakan sebagai acuan untuk mengolah
limbah pelepah sawit yang lebih efektif.
4. Tahap
Pelaksanaan kegiatan
Proses produksi merupakan kegiatan inti
dari aktivitas wirausaha,yang meliputi kegiatan persiapan bahan baku. Kegiatan
pengolahan dan proses pembuatan produk, dan pemasaran kepada konsumen dengan
promosi.
5. Tahap
Pelaporan
Tahap pelapor berisikan laporan data
kegiatan mulai dari perencanaan, persiapan, penadaan dan pelaksanaan kegiatan
pada durasi waktu tertentu.
Kami optimis
produk kami bisa membantu untuk meningkatkan perekonomian masyarakat dengan menfaatkan
libah pelepah kelapa sawit untuk dijadikan berbagai produk.
B. Target Pasar
1.
Perternakan sapi dan kambing
Kami memiliki target pasar untuk
perternakan sapi dan kambing baik ternak perorangan maupun ternak besar. Disini
kami menjual daun kelapa sawit yang sudah diolah untuk dijadikan pakan ternak.
3.
Perusahaan Anti
Nyamuk
Kami menjual lidi
kelapa sawit keperusahaan yang membuat anti nyamuk. Kami menjual lidi yang
sudah dibersihkan dari daunnya dan sudah dikeringkan.
C. Penetapan Harga
Selain kami
memnyediakan sendiri kami juga membeli bahan bakunya dari masyarakat, lidi per
kilogramnya kami hargai seharga Rp.2000, kemudian kami jual ke perusahaan
dengan harga yang lebih mahal yaitu RP. 3000 per kilogram
D. Distribusi Produk
Produk kami didistribusikan langsung kepada
konsumen/pelanggan (direct selling). Metode direct selling digunakan karena adanya kemudahan bagi kami
untuk melakukan pengawasan terhadap produk yang dijual dan cocok dengan usaha
kami yang masih memiliki sumber daya manusia terbatas.
E. Jadwal Kegiatan
Tabel. 01. Jadwal Kegiatan Produksi
No
|
Kegiatan
|
Bulan ke
|
||||
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
||
1
|
Penerimaan pesanan
|
X
|
||||
2
|
Penyediaan bahan baku dan peralatan
|
X
|
||||
3
|
Pencarian contoh gambar
|
X
|
||||
4
|
Pembuatan konsep
|
X
|
||||
5
|
Produksi
|
X
|
||||
6
|
Finishing
|
X
|
||||
7
|
Pemasaran
|
X
|
||||
8
|
Promosi
|
X
|
LAMPIRAN
Gambar 1. Bahan utama untuk
pembuatan pangan sapi dan anti nyamuk
Gambar 2. Pemisahan daun dan lidi
kelapa sawit
Sumber :
Aritonang, D. 1986.
Perkebunan Kelapa Sawit Sebagai Sumber Pakan Ternak Di Indonesia. Jurnal
Penelitian Dan Pengembangan Pertanian V(4): 93−99.
Direktorat Jenderal
Perkebunan. 2004. Statistik Perkebunan Kelapa Sawit dan Coklat Indonesia.
Jakarta.
0 komentar:
Posting Komentar